Rabu, 22 April 2015

[TELEPORTER] Sara







“Dewangga?”

Achilla terbengong sejenak mendengar gumaman yang keluar dari bibir Sara. Bergantian ia melihat ke arah Dimitri dan Sara yang saling menatap nyaris tanpa berkedip.

“Ehem!”

Dimitri dan Sara sama-sama tersentak mendengar deheman Achilla. Keduanya terlihat salah tingkah dan berusaha untuk mengalihkan tatapan.

Selasa, 21 April 2015

[FA] Keinginan Rimo





Sudah lama Rimo menginginkan Kiji untuk menjadi santapannya. Rimo adalah seekor harimau besar yang sangat galak. Sedangkan Kiji adalah kijang yang paling lincah dan gesit yang hidup di sekitar telaga di dalam hutan.

Selama ini belum  pernah ada seekor pemangsa pun yang berhasil menangkap Kiji. Rimo jadi penasaran. Ah, masak cuma seekor kijang saja tak bisa kukalahkan? pikirnya.

Rabu, 15 April 2015

[TELEPORTER] Dimensi Kedua







Pusat Prakiraan Cuaca sudah menyiarkan bahwa minggu ini Jakarta akan diguyur hujan ringan. Semua orang menyambutnya dengan riang. Hujan ringan memang selalu memberikan keceriaan. Guratan pelangi, angin sejuk, dan gulungan awan. Semua itu adalah pemandangan yang begitu ditunggu.

Dengan malas Dimitri menguap. Madeira sudah membuka tirai jendela kamar. Tak ada intipan sinar mentari. Yang ada hanya temaram di dalam ruangan. Dimitri menatap gulungan awan jauh di atas jendela kamar apartemennya yang berada di lantai 215. Sekali lagi dia menguap.

Selasa, 14 April 2015

[FA] Kisah Dua Botol





Di sudut sebuah dapur, berdirilah sebuah botol kecil. Sudah lama ia berdiri sendirian di sana. Dari sudut itu, Botol Kecil dapat mengamati kejadian sehari-hari di dapur.

Pada pagi hari, ia dapat melihat pemilik rumah sibuk menyiapkan sarapan. Menjelang siang, ganti seorang asisten rumah tangga yang sibuk memasak untuk makan siang dan malam. Dan pada malam hari, ia dapat melihat Boli si kucing belang mengejar-ngejar segerombolan tikus bandel.

Rabu, 08 April 2015

[TELEPORTER] Hadiah Dari Masa Depan







Badai yang menggila di luar membuat Achilla gagal menikmati sore harinya di sebuah space tavern di Mega MetroMall. Terlalu riskan mengendarai space car-nya di tengah badai listrik tahunan seperti ini. Memakai teleporter? Bisa. Tapi apa asyiknya kemudian ngopi di tengah pemandangan badai di sekeliling space tavern?

Iseng, dipencetnya tombol nomor 1 pada superphone-nya. Beberapa detik kemudian sebuah hologram muncul. Sosok Dimitri terlihat mungil, tampak berada di depan meja kerjanya.

Rabu, 01 April 2015

[TELEPORTER] Replika Violin Stradivari







Alarm yang sudah berbunyi untuk kesekian kali akhirnya berhasil membangunkan Dimitri. Laki-laki itu langsung melotot begitu melihat ke arah jam digitalnya. 08.20. Sudah terlambat untuk berangkat ke konservatorium. Sepuluh menit lagi audisi akan dimulai. Dan reputasinya sebagai Violin Master yang super disiplin tampaknya harus rontok kali ini.

Dalam hati dia mengutuki keputusannya untuk menonaktifkan Madeira, robot android pengurus rumahnya, semalam. Semua pasti beres kalau Madeira aktif. Tapi tak ada lagi gunanya menyesal sekarang.