Senin, 30 November 2015

[Cerpen Stripping] My Journey #1








Part One


Everything is Beautiful



Huuuffft...

Kuhembuskan napas keras-keras sambil menghempaskan punggungku  ke sandaran kursi. Pening. Letih. Kurang tidur. Dan lain sebagainya. Semuanya bertumpuk jadi satu.
 

Kamis, 26 November 2015

[Cerbung] Ruang Ketiga #12







Episode sebelumnya :  Ruang Ketiga #11


* * *


Dua Belas


Entah sudah berapa lama Swandito tertidur. Yang jelas ia terjaga dengan perut terasa keroncongan. Ia menyipitkan mata ke arah jam dinding. Sudah pukul dua siang.

Lama juga aku tertidur...

Senin, 23 November 2015

[Cerbung] Ruang Ketiga #11







Episode sebelumnya :  Ruang Ketiga #10


* * *


Sebelas


Udara cerah Jogja sore hari menyambut Swandito ketika turun dari pesawat yang ditumpanginya dari Denpasar, menyambung perjalanannya dari Perth. Tapi semua itu sungguh berbanding terbalik dengan suasana hatinya. Deretan huruf dalam BBM yang kemarin dikirimkan Dahlia seolah terus bermain di depan matanya.

Kamis, 19 November 2015

[Cerbung] Ruang Ketiga #10








Episode sebelumnya :  Ruang Ketiga #9


* * *


Sepuluh


Dahlia berbaring berdampingan dengan Srikandi di ranjang besar itu. Tanpa sadar Dahlia mengulum senyum ketika membayangkan bahwa pastilah setiap ayah dan ibunya menempati ranjang itu bersama-sama, ayahnya akan menempati tiga per lima lebar ranjang itu, sementara ibunya hanya mendapat jatah sisanya.

Senin, 16 November 2015

[Cerbung] Ruang Ketiga #9








Episode sebelumnya :  Ruang Ketiga #8


* * *


Sembilan


Srikandi mengerutkan kening ketika melihat ada mobil lain mengikuti mobil Priyo yang masuk ke garasi. Dan keningnya berkerut makin dalam ketika melihat Dahlia turun dari mobilnya sambil menenteng sebuah travel bag.

“Mau ke mana?” tanyanya langsung, menatap Dahlia. “Kok bawa-bawa tas besar?”

Kamis, 12 November 2015

[Cerbung] Ruang Ketiga #8







Episode sebelumnya :  Ruang Ketiga #7


* * *


Delapan


Hening.

Dahlia pelan-pelan membuka matanya. Bagian ranjang di sebelahnya sudah kosong. Dahlia tersentak. Ia segera bangun dan mendapati bahwa dua buah kopor besar dan dua buah travel bag yang sudah disiapkan sendiri oleh Swandito semalam, begitu mereka pulang dari peringatan 40 hari mendiang Wulansari Rumekso, sudah lenyap dari sudut kamar.

Senin, 09 November 2015

[Cerbung] Ruang Ketiga #7







Episode sebelumnya :  Ruang Ketiga #6


* * *


Tujuh


Waktu terus berputar dan seluruh rangkaian acara pernikahan Seruni dan Hazel terus mendekat. Segala urusan perawatan calon mempelai perempuan sudah diambil alih sang dhukun manten, membuat Dahlia bisa mengalihkan perhatiannya pada hal lain.

Kamis, 05 November 2015

[Cerbung] Ruang Ketiga #6







Episode sebelumnya :  Ruang Ketiga #5


* * *


Enam


Seisi mobil dan segalanya di luar kaca seakan berputar di mata Swandito begitu Karsiman meluncurkan mobil meninggalkan rumah Rengga. Ia merebahkan sedikit sandaran jok, kemudian hanya bisa duduk bersandar sambil memejamkan mata.

“Bapak mau saya antar ke dokter?” suara Karsiman terdengar mengandung kekhawatiran.

Swandito menggeleng samar tanpa membuka matanya. “Ndak usah, Pak. Langsung pulang saja. Aku cuma butuh istirahat.”

Senin, 02 November 2015

[Cerbung] Ruang Ketiga #5








Episode sebelumnya :  Ruang Ketiga #4



* * *


Lima


Entah kenapa Dahlia menyukai keheningan yang terasa menenangkan seperti ini. Sendirian di dapur. Mengaduk kuah kaldu berbumbu aneka rempah, dan mencicipi rasanya sesekali. Dan Mbok Saminten, abdinya yang paling setia, dengan halus dipaksanya menyingkir. Keluar sejenak membeli lotek untuk makan siang. Meninggalkan Dahlia sendirian menikmati keheningannya.