Senin, 29 Februari 2016

[Cerbung] Vendetta #17







Episode sebelumnya : Vendetta #16 : I Do Miss You...


* * *


Still


“Samosanya tidak enak?”

Felitsa tersentak. Sedetik ditatapnya samosa yang masih tersisa setengah bagian di atas piring kecilnya sebelum mengalihkan tatapan itu pada Karunia. Ia kemudian menggeleng, tapi segera tersadar begitu wajah Karunia dilihatnya berubah jadi seolah diliputi mendung.

Kamis, 25 Februari 2016

[Cerbung] Vendetta #16







Episode sebelumnya : Vendetta #15 : Too Good To Be True


* * *


I Do Miss You...


Diam-diam ia mengamatinya. Laki-laki itu. Menghasilkan uang dengan tangannya sendiri. Bertahan hidup dengan mengandalkan kemampuannya. Secara bersih. Sebersit simpati perlahan muncul. Mulai memupus dendam yang masih bersarang di sana-sini dalam hati. Mengikisnya sedikit demi sedikit hingga nyaris tak tersisa segaris pun rasa sakit.

Senin, 22 Februari 2016

[Cerbung] Vendetta #15









* * *


Too Good To Be True


Kedua calon mempelai itu mengamati layar laptop Bastian dengan wajah bercahaya. Bastian tersenyum melihatnya. Tampilan di layar berganti-ganti. Wajah-wajah yang bahagia. Kostum yang apik. Pose yang menyiratkan keintiman dan kedekatan. Pencahayaan yang sempurna. Sudut pengambilan gambar yang pas. Semuanya indah.

Kamis, 18 Februari 2016

[Cerbung] Vendetta #14








Episode sebelumnya : Vendetta #13 : Black Memory



* * *



Can't Take My Eyes Off Of You



Pintu itu tertutup di belakang punggung Lukas. Tamunya sudah pergi. Hanya ia dan ibunya yang tertinggal di rumah itu, seperti biasanya. Rissa menatap Lukas lekat.

“Jadi, bagaimana?” tanya Rissa.

Senin, 15 Februari 2016

[Cerbung] Vendetta #13







Episode sebelumnya : Vendetta #12 : Surrender


* * *


Black Memory


“Ibu tak suka melihat wajahmu yang seperti itu.”

Lukas menoleh. Mendapati ibunya tengah menatapnya dengan mata menyipit. Lalu ia tertawa karenanya.

“Seperti apa, Bu?”

Kamis, 11 Februari 2016

[Cerbung] Vendetta #12







Episode sebelumnya : Vendetta #11 : Black Hole


* * *


Surrender


Angel menatap keakraban itu dari balik dinding kaca kantornya. Orang-orang di luar sana tak akan dapat melihatnya karena hanya ada cermin besar di balik itu. Disimpannya resah itu sendiri. Entah kenapa perasaan itu mendadak muncul. Karena laki-laki itukah? Angel menggeleng pelan.

Senin, 08 Februari 2016

[Cerbung] Vendetta #11







Episode sebelumnya : Vendetta #10 : Emptiness


* * *


Black Hole


Hidup memang harus berlanjut. Setidaknya bagi Angel. Dan binar di mata Luita setiap kali melihat Angel datang menjenguknya di penjara pelan-pelan mengikis gamang di hati Angel. Juga kata-kata tegas Luita, “Bangkit! Nikmati hidupmu!”  Dan Angel memeluknya penuh rasa terima kasih, atas kehidupan baru yang telah diberikan Luita padanya.

Kamis, 04 Februari 2016

[Cerbung] Vendetta #10








Episode sebelumnya : Vendetta #9 : Sacrifice


* * *


Emptiness


Angel tak berkedip menatap gerakan bola-bola logam mengkilap itu. Bandul momentum yang terpental-pental teratur di atas mejanya. Sorot matanya kosong. Hampa.

Apapun yang terjadi, jangan pernah mengakui pembunuhan yang kamu lakukan pada Ferry Frianto. Jangan pernah!
 

Senin, 01 Februari 2016

[Cerbung] Vendetta #9







Episode sebelumnya : Vendetta #8 : Mea Culpa


* * *


Sacrifice


“Nona  Angel?”

“Ya?”

“Kami dari kepolisian sektor utara mengharap kehadiran Anda di kantor kami.”