Selasa, 28 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #15-2








Sebelumnya  



* * *


“Kok, bisa, sih, Mbak? Tahu-tahu pulang bawa mobil?” tanya Maxi sambil mencomot sepotong martabak manis.

Olivia dan Maxi duduk bersila di atas karpet di dalam kamar Olivia. Sibuk menggosip sambil menikmati martabak manis nutella-keju dan martabak telur isi daging-jamur dalam kotaknya masing-masing.

Senin, 27 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #15-1








Sebelumnya  



* * *


Lima Belas


Maxi terjaga ketika didengarnya suara gemercik air dari arah kamar mandi. Ia mengerjapkan mata beberapa kali sebelum benar-benar menyadari ada di mana ia sekarang. Diregangkannya badannya yang terasa pegal karena semalaman tidur di atas karpet tebal di dalam kamar Olivia. Ia bangun dan duduk ketika kakaknya itu keluar dari kamar mandi dengan tubuh terbungkus jubah mandi.

Jumat, 24 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #14-2








Sebelumnya



* * *



Prima mendapati kantor divisinya lebih riuh daripada biasanya ketika ia kembali dari makan siang. Sejenak ia berhenti di tengah keramaian itu.

“Ada apa, nih?” senyumnya.

Kamis, 23 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #14-1








Sebelumnya  



* * *


Empat Belas


Tahun baru.

Harapan baru...

Olivia menatap sosok Prima dari jok belakang tempatnya duduk. Hanya terlihat bagian belakang kepalanya saja. Juga terdengar suaranya yang hangat sedang mengobrol dengan Maxi yang duduk di belakang setir.

Senin, 20 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #13








Sebelumnya  



* * *


Tiga Belas


“Mata Mbak Liv bengkak,” usik Maxi tiba-tiba, dengan suara rendah. “Kenapa? Nangis?”

Jumat, 17 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #12-2








Sebelumnya  



* * *


Pada awalnya pembicaraan mereka hanya satu-dua patah kata. Tersendat. Tertatih. Seringkali Arlena terpaksa kehilangan kata karena terlalu banyak yang ia ingin ungkapkan. Sementara Carmela memilih untuk bersikap lebih pasif. Tapi perlahan semuanya mencair. Sedikit demi sedikit.

Kamis, 16 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #12-1








Sebelumnya  



* * *


Dua Belas


Artikel ini...

Setelah beberapa hari berlalu, barulah Arlena berani membuka artikel Carmela. Berbagai rasa bercampur aduk jadi satu gumpalan besar dalam hati setelah selesai membacanya. Tertohok, tertusuk, malu, sedih, marah, kecewa, menyesal, hancur, dan entah apa lagi. Hingga ia sulit untuk merasakan apa-apa lagi.

Rabu, 15 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #11-3










* * *


Arlena ragu-ragu sejenak ketika melihat wajah letih Prima. Walaupun laki-laki itu berusaha menutupinya dengan senyum, tapi gurat-gurat samar itu masih terlihat juga.

“Gimana, jadi rencana sore ini?” tanya Prima begitu Arlena melajukan mobilnya.

Selasa, 14 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #11-2








Sebelumnya  



* * *


“Kamu marah pada Mela?” tanya Luken dengan nada lembut.

Olivia menggeleng. “Saya tidak tahu, Pak.” Dihelanya napas panjang. “Seutuhnya saya memahami kemarahan dan kekecewaan Mela. Hanya saja saya sangat menyesalkan caranya mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan itu. Tapi saya tetap bisa memahaminya, Pak. Usia Mela masih ABG. Usia-usia labil. Kemungkinan besar saya akan melakukan hal yang sama kalau saya masih seusia Mela. Tetap salah saya, Pak, karena saya belum bisa membuatnya curhat atau apalah namanya. Sehingga dia harus meledak seperti ini.”

Senin, 13 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #11-1








Sebelumnya  



* * *


Sebelas


“Mbak, saya sudah di depan rumah.”

“Ya, tunggu sebentar.”

Carmela segera memasukkan ponsel ke dalam tasnya begitu selesai menjawab panggilan itu. Biasanya, pada jam yang sama, ia sudah selesai membantu Olivia menyiapkan sarapan, dan duduk dengan manis di depan meja makan. Tapi tidak kali ini. Ojek online yang dipesannya lima menit lalu kini sudah menunggunya di depan rumah. Ia keluar dari kamar bersamaan dengan Prima yang juga keluar dari kamar di seberangnya.

Jumat, 10 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #10-2









Sebelumnya  



* * * 


Luken melirik jam digital di dashboard SUV-nya. Menunjukkan angka 11:37 AM. Meeting dengan Mr. Liu, di tengah acara liburan laki-laki berasal dari Taiwan itu, tidaklah lama, hanya penandatanganan berkas pembaruan kontrak. Mr. Liu adalah klien lama yang sudah cukup percaya dengan kinerja perusahaan yang dipimpin Luken. Cuma perlu waktu kurang dari satu jam untuk menyelesaikannya sebelum Luken dan Olivia berpamitan.

Kamis, 09 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #10-1









Sebelumnya  



* * *


Sepuluh


“Kamu nanti pulang jam berapa, Mel?” tanya Maxi sebelum menggigit sandwich-nya.

“Jam dua belas. Cuma class meeting doang.”

“Mau Mas jemput atau pulang sendiri?” Maxi mengangkat alisnya.

“Lha, Mas Maxi pulang jam berapa?” Carmela membelalakkan mata bulatnya yang indah.

Rabu, 08 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #9-3








Sebelumnya  



* * *


“Nyambung pembicaraan tadi pagi,” Maxi menatap Carmela, “kupikir kita harus bisa memaafkan Mama kalau memang Mama mau berubah, Mel.”

Carmela menyedot minuman dinginnya. Sejenak kemudian ia balas menatap abangnya itu.

Selasa, 07 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #9-2








Sebelumnya  



* * *


Arlena melongokkan kepalanya ke teras belakang. Prima tampak santai, duduk berselonjor di sofa sambil menekuni tabletnya. Ia ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk menghampiri Prima. Laki-laki itu mengangkat wajah begitu menyadari ada yang mendekatinya. Ia tersenyum sambil menurunkan kaki. Dengan lembut ia menepuk tempat di sebelahnya. Arlena pun menuruti isyarat itu. Segera saja ia mendapat rengkuhan yang terasa hangat hingga ke hati.

Senin, 06 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #9-1








Sebelumnya  



* * *


Sembilan


Antara sadar dan tidak, Arlena merasa bahwa ia agak sedikit susah untuk bergerak. Pelan-pelan ia membuka mata, dan pelan-pelan kesadarannya kembali. Walaupun masih sangat mengantuk, kini ia tahu apa yang membuatnya tidak leluasa untuk membalikkan tubuh.

Jumat, 03 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #8-2









Sebelumnya  



* * *


Maxi duduk diam di sebuah bangku beton, di bawah keteduhan pepohonan yang berbaris rapi di tepi lapangan basket. Ia memutuskan untuk menjemput Carmela jauh lebih awal daripada biasanya. Matanya mengarah ke layar ponsel, tapi tatapannya jauh menembus benda itu.

Kamis, 02 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #8-1








Sebelumnya  



* * *


Delapan


Hari ini adalah hari kedua mereka menikmati sarapan dalam formasi lengkap. Berlima. Kemarin pagi Prima sudah mulai keluar dari kamar untuk menikmati sarapan dan makan malam bersama, begitu juga pagi ini.

Rabu, 01 Februari 2017

[Cerbung] Affogato #7-3









Sebelumnya  



* * *


Tepat pukul empat sore, Topo turun dari mobil yang dikendarainya dan bergegas melangkah masuk ke sebuah bagunan kantor berlantai dua dengan desain minimalis. Satpam yang kemarin masih mengenalinya. Laki-laki tinggi besar berseragam setelan hitam itu menyapa dan segera menggiringnya ke meja resepsionis.